Berikut adalah masa masa indah selama 3 hari bersama sang calon istri *yang lain jangan pada sirik ya* Kamis kemaren adalah last day saya di HP, pas mau meninggalkan HP mayan juga perasaan yah, banyak kenangan manis disitu, orang orang disitu yang asik asik, dan juga ruang lingkup kerjanya yang enak, wah, sempat terfikir, nanti kalau di tempat yang baru gimana ya, tapi semua rasa itu terhapus semua dengan kangen yang menggebu gebu, jam 5 teng, pamitan sama semua personell di kantor, termasuk dengan para manager manager nya, yup begitulah, salamin satu persatu dan berbasa basi deh, nah setelah semua kelar, kartu id card, dan lain lain mulai dikembalikan, setelah itu kabur pulang, dari kantor tampa basa basi naek taksi ke KL sentral dan langsung tancap dengan bis ke Airport, barang barang udah di titipin di loker di KL sentral, pulang ngantor langsung berekete, dah, ternyata di bis macet, gak semacet di jakarta sih, tapi mayan deg degan kalo sampe telat.

Wah, ternyata memang telat! telat 1 jam dari prediksi, untuk masih ada spare waktu 1 jam lagi, tapi jadinya ngga makan malam di airport, karna buru buru cek in dan masuk imigrasi, mana tukang imigrasinya pake ceramah lagi, huahuahuaha, musti sabar, setelah buru buru, dan ngantri, akhirnya ngga jadi ketinggalan pesawat, di pesawat ngga bisa tidur, yang ada deg degan……

Saatnya pulang, setelah 1 tahun, rasanya mau pulang, yup aku akan pulang kembali di pelukan sang kekasih hati, walaupun cuman beberapa hari, harus tetap menghargai di setiap langkahnya, setiap detiknya, setahun ini… ada yang berubah, kalo di lihat dari yang sebelum sebelumnya…. aku jarang nulis lagi. Banyak memikirkan hal hal yang diluar batas kemampuan, dan mencapai sesuatu yang “di luar batas itu“, yaaah at least kita bisa memiliki “mimpi yang jelas” karna kebanyakan mereka punya mimpi yang ngga jelas… misalnya “menjadi kaya” bagiku menjadi kaya bukanlah mimpi yang jelas, karna Kaya itu sendiri ngga ada ukuranya… jadi cobalah bermimpi yang jelas…hehe maaf ya ngelantur sedikit, dan sedikit demi sedikit raih mimpinya, dan memikirkan sejenak tentang diri ini “Aku ingin dikenal sebagai…..” di hari akhir nanti, jika hari akhir itu saat ini.

Seperti postingan yang ada sebelumnya tentang {{post id=”yang-baru” text=”tentang yang baru”}} theme ini masih di development sampai bentuknya sempurna, jadi pembaca silahkan memberi komentar mana yang kurang kurang nya, maklum lah waktunya juga susah untuk maen wp wp an lagi.

yang baru kali ini adalah “Masa kontrak yang di HP akan habis per 15 Nov ini” akhirnya bisa pulang, memeluk sang pacar yang telah aku tinggalkan dalam waktu yang “cukup lama” 1 tahun, tapi ngomong mengenai carut marut percintaanku, mending kita ngomong yang baik baik nya dulu.

Theme baru, Tempat kerja Baru, Suasana Baru, Pacar lama…. Nanti yah ceritanya, ngoprek WP Dulu.

Terinspirasi dari beberapa profile seseorang di Frenster atau di blog blog yang suka menuliskan kalau “gw ini Moddy” nama moddy ini terkesan agak sentimentil di dalam benak saya, karna dahulu saya pernah mengagumi seorang wanita, dan setelah lama berkenalan saya baru mengetahui karakternya, kalau dia adalah seorang yang “moody” semenjak itu, saya jadi kurang respek dengan orang yang berkarakter semacam itu, namun ada beberapa teman yang tanya ke saya, kenapa kamu tidak menyukai orang yang moody, saya hanya bisa menjawab, karna saya ngga suka dengan orang yang dependable, tergantung dengan emosional, keadaan dan lingkungan, apapun bisa di jadikan alasan moody, namun sekarang setelah membaca buku dan beberapa referensi saya menemukan lawan dari seseorang yang berkarakter moody.

dan bagi saya sendiri, moody itu sendiri bukan sebuah karakter dasar, tapi keinginan seseorang untuk menciptakan sesuatu, misalnya pengen nulis puisi, pengen melukis, membuat web dan lainya ini membutuhkan mood, dan kitapun harus tetap menjaga mood itu sendiri, namun banyak orang kita yang salah mengartikanya dan menggunakanya dalam kehidupan sehari hari, cuaca terik jadi gak mood jalan ke mall, abis dimarahin bokap jadi gak mood untuk belajar, cemburu jadi gak mood untuk ngasih kejutan ke sang pacar.

Disaat cinta menjadi kekosongan didalam, gaduh di luar Disaat aku tidak bisa memilih, hanya bersedih Disaat mereka merebut binar dari kerling bola matamu Disaat dua petir yang tumbang sehabis hujan pergi Dua getir berdekapan lunglai di baris-baris puisi. Aku seakan tak lelah berjalan di jiwamu Cintaku adalah bunga dari baja yang terpahat rumit, mustahil layu. Aku masih disini…. Untukmu.. Selalu Selamat Ulang Tahun. Genggamlah jemari ini sebagai penawar dukamu

Selamat hari Raya Idul Fitri 1428H kepada rekan rekan blogger semua, semoga amal ibadahnya di terima di hari kemenangan ini, Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Mau Mudik dulu Seminggu

Dari satu sisi kita melihat kalau kita ini negara yang selalu jadi “juru kunci” yang lemah, yang buruk moral nya, hancur perekonomianya dan yang lain sebagainya, setidaknya itulah pandangan yang mereka ( bangsa ) lain yang bisa mereka lihat dari sisi perspektif nya mereka dan untuk kasus yang kita baru baru saja terjadi saat ini, [mengenai lagu kedaerahan kita yang dipakai untuk kampanye 50th Malaysia][1], kita pun merasa terinjak injak, kita pun merasa “ada sebagahagian dari kebudayaan yang kita punya di tiru dan di klaim kepemilikanya”.

Intinya, semua itu selalu memancing kemarahan kita, apalagi kalau rekan rekan sekalian mau mampir ke beberapa topik yang ada di forum ini, pastinya akan membuat darah bergejolak

Saksikan Video ini, ini adalah lagu “Rasa Sayange” yang biasa kita nyanyikan kalau kita sedang melakukan camping, ataupun jalan jalan di Indonesia, namun sekarang ini menjadi “trademark” 50th nya Malaysia, sepertinya Malaysia akan menjadi salah satu bagian dari Indonesia, mengingat mereka pun telah mengadopsi “Batik keris”, Rendang. Jadi, Bagimana menurut anda, haruskah anda Bangga ? Marah ? atau…… Update: Tadi pagi terdengar berita di radio, datuk siapa gitu mengemukakan kalau Lagu Rasa Sayange itu bukan Milik Indonesia, tapi Milik Nusantara ?

Hanya ingin mengatakan: Ini adalah hari yang terhancur dari semua kehancuran yang kualami Apakah aku masih akan membawa mimpiku Menuju renjana Sedih.. Bahagia… Kecewa.. Pengkhianatan… Patah hati… Bersatu menyelusup setiap sudut relung hati Ah.. Sakitnya..