Oleh: dr. H.M. Hadat, Sp.A, di Jakarta
Bukan hanya armada taksi ibukota atau bangunan-bangunan tua yang kerap diremajakan. Tubuh kita pun selalu mengalami proses peremajaan. Molekul-molekul dan sel-sel lama senantiasa diganti dengan yang baru, melalui mekanisme keseimbangan yang saling bergantung dan saling mengisi dengan sempurna.
Jika tubuh dalam keadaan sehat walafiat, itu artinya kita sedang memiliki keseimbangan yang sempurna. Saat itu tubuh tidak perlu lagi diganggu dan diotak-atik dengan keinginan tambah sehat, karena niat itu justru bisa merusak keseimbangan yang sudah ada. Celakanya, banyak orang tak sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan ini.
Makan banyak, misalnya, masih dianggap sebagai aktivitas yang pasti menyehatkan. Padahal, makan – jika hanya berpatokan asal banyak – berpotensi melahirkan molekul yang tidak dapat didaur ulang. Molekul-molekul itu akan menjadi mirip sampah yang harus dibuang keluar dan tubuh. Jika proses peremajaan dan pembuangan ini terganggu, akan terjadi penimbunan “sampah†di dalam tubuh. Bisa ditebak, ujung-ujungnya mengarah pada penyakit.