Semenjak ngga ketemu lagi ama nya si yanti, aku sempet nulis beberapa puisi.
Perpisahan
Kita Terpisah
Terpisahkan dari pandangan
dari tatapan, dari ratapan, dari tawa, dari canda, dari sentuhan
yang ada hanya ikatan di hati yang tertambat begitu dalam
kala aku mengingatmu
Saat setelah meninggalkanmu….
aku belajar sesuatu tentang cinta…
yang slama ini menjadi pilar pilar hidupku
tentang sebuah pencapaian
tentang sebuah arti kesempurnaan
dan juga tentang sesuatu yang arif
apa yang kulihat, kudengar dan kurasakan
tidak menjadi air mata saat meninggalkanmu
Ratapan Kesempurnaan
perpisahan ini bukanlah ratapan
juga bukan batas ikatan
perpisahan ini hanyalah perhentian
menuju sebuah penantian
untuk mencapai kesempurnaan
karna kau harus percaya…
ada yang lebih baik untukku disini
juga untukmu disana
namun lebih baik bukanlah sempurna
dan sempurna juga bukanlah indah
dan aku pun percaya…
ada yang lebih indah dariku
bahkan lebih berwarna untukmu
begitu pula aku
tapi ketika engkau renungkan sejujurnya….
hal itu bukanlah sesuatu yang membuatmu lebih sempurna
karna memiliki sesuatu yang lebih baik
dan sebenarnya….
kesempurnaan itu..
adalah ketika engkau tambatkan hatimu pada kekasihmu
dan engkau pun berubah untuk kesempurnaan itu
dan sampai akhir hayatpun kau tidak akan pernah sempurna
dan itu adalah bagianku untuk memahami arti dirimu
dan hanya kebesaran hatimu yang slalu memelihara cinta itu
karna aku bukanlah satu
namun tercipta untukmu
Langkah kaki
Desiran suaramu seperti ombak
menyeru nyeru hatiku
membuai angan anganku
membangunkan kerinduanku
menghapus tawaku menjadi ratapan semu
sebuah ratapan yang akan aku jajaki
walaupun harus bergeliat…
merangkak…
tertatih…
aku kan slalu berjalan
untukmu
Tambatan
mari kita tambatkan hati ini
dan kuburkan kedalam tempat yang paling dalam
yang gelap gulita
hingga tak kan ada yang mengusiknya