Aku datang untuk menceritakan kisahku padamu
Duduklah di sebelahku
Dan dengarkan aku bercerita
Kau tahu?
Suatu hari dulu,aku begitu lugu dan menerima cinta pertamaku sebagai rakhmat
Hingga kekasihku bercanda bermanja dengan gadis lain pun aku tak tau apa ak boleh cemburu
Saat itu yang aku tau hanya satu
Berusaha membuatnya bahagia karena ia bilang ia mencintaiku
Aku ingin ia tahu bahwa aku merasa bersyukur dicintai
Bagiku kata cinta itu seperti air di tengah gurun pasir
Langka dan sulit didapatkan
Bahkan jika aku punya setetes air ketika tersesat di gurun pasir
Akan aku berikan setetes air itu untuk kekasihku
Atau ketika hanya ada satu sen di tanganku
Akan kubelikan dia sesuatu agar dia mengerti hartaku semua kupersembahkan untuknya
Karena dia telah mengatakan bahwa dia mencintaiku
Cinta pertamaku
Apa aku boleh meneruskan kisahku lagi padamu?
Yang aku tahu,kau pasti akan menangis mendengarkannya
Bagaimana aku sangat mencintainya
Tetapi dia hanya mencintaiku lewat bibirnya
Menyentuhku dengan kulitnya
Menyayangiku dengan kalimat dan pikirannya
Bukan dengan perasaannya
Kau tahu apa artinya???
Seperti aku merasa kehilangan detak jantungku yang seketika ia cengkeram kuat dengan kukunya
Lalu mataku terbelalak seolah bertanya kenapa ia melakukannya
Padahal ia mengatakan bahwa ia mencintaiku???kenapa???
Dia tidak pernah lagi kembali
Padahal aku telah memaafkannya
Meskipun aku kehilangan sayapku,kehilangan seluruh darahku dan nafasku
Yang ia bawa pergi ke alang-alangnya yang hitam tak punya alamat
Ternyata kau masih duduk di sampingku
Aku rasa kau sudah pergi dan bosan mendengarkan
Hingga isakan terakhir aku menangisi cinta yang ia ambil dengan paksa
Aku memaafkannya
Setelah itu aku merasakan bayangannya yang seperti hantu
Mematikan segala kehidupan di sekelilingku
Hingga aku seperti tak punya bola mata lagi
Hidup dalam kegelapan
Karena kedua mataku tak mampu lagi melihat adanya cahaya
Karena setiap aku bergerak
Dia membetotku dengan jubah hitamnya yang pekat
Menggerayangi seluruh cahayaku dengan racun-racun cahayanya
HIngga aku hanya bisa pasrah
Dan membiarkannya mengambil apa yang ingin ia ambil dariku
Untuk sekian musim
Aku hanya berdiam di goa-goa gelap menemaninya menuju kematian
Ia ingin aku mati bersamanya
Saat itu aku patuh
Dan satu musim dingin berlalu begitu saja
Aku kedinginan,aku mati,aku beku dan semuanya pergi meninggalkanku
Semua demi dia