MyRaffaell Blog

demo

Cerita Cinta


Aku datang untuk menceritakan kisahku padamu

Duduklah di sebelahku

Dan dengarkan aku bercerita

Kau tahu?

Suatu hari dulu,aku begitu lugu dan menerima cinta pertamaku sebagai rakhmat

Hingga kekasihku bercanda bermanja dengan gadis lain pun aku tak tau apa ak boleh cemburu

Saat itu yang aku tau hanya satu

Berusaha membuatnya bahagia karena ia bilang ia mencintaiku

Aku ingin ia tahu bahwa aku merasa bersyukur dicintai

Bagiku kata cinta itu seperti air di tengah gurun pasir

Langka dan sulit didapatkan

Bahkan jika aku punya setetes air ketika tersesat di gurun pasir

Akan aku berikan setetes air itu untuk kekasihku

Atau ketika hanya ada satu sen di tanganku

Akan kubelikan dia sesuatu agar dia mengerti hartaku semua kupersembahkan untuknya

Karena dia telah mengatakan bahwa dia mencintaiku

Cinta pertamaku

Apa aku boleh meneruskan kisahku lagi padamu?

Yang aku tahu,kau pasti akan menangis mendengarkannya

Bagaimana aku sangat mencintainya

Tetapi dia hanya mencintaiku lewat bibirnya

Menyentuhku dengan kulitnya

Menyayangiku dengan kalimat dan pikirannya

Bukan dengan perasaannya

Kau tahu apa artinya???

Seperti aku merasa kehilangan detak jantungku yang seketika ia cengkeram kuat dengan kukunya

Lalu mataku terbelalak seolah bertanya kenapa ia melakukannya

Padahal ia mengatakan bahwa ia mencintaiku???kenapa???

Dia tidak pernah lagi kembali

Padahal aku telah memaafkannya

Meskipun aku kehilangan sayapku,kehilangan seluruh darahku dan nafasku

Yang ia bawa pergi ke alang-alangnya yang hitam tak punya alamat

Ternyata kau masih duduk di sampingku

Aku rasa kau sudah pergi dan bosan mendengarkan

Hingga isakan terakhir aku menangisi cinta yang ia ambil dengan paksa

Aku memaafkannya

Setelah itu aku merasakan bayangannya yang seperti hantu

Mematikan segala kehidupan di sekelilingku

Hingga aku seperti tak punya bola mata lagi

Hidup dalam kegelapan

Karena kedua mataku tak mampu lagi melihat adanya cahaya

Karena setiap aku bergerak

Dia membetotku dengan jubah hitamnya yang pekat

Menggerayangi seluruh cahayaku dengan racun-racun cahayanya

HIngga aku hanya bisa pasrah

Dan membiarkannya mengambil apa yang ingin ia ambil dariku

Untuk sekian musim

Aku hanya berdiam di goa-goa gelap menemaninya menuju kematian

Ia ingin aku mati bersamanya

Saat itu aku patuh

Dan satu musim dingin berlalu begitu saja

Aku kedinginan,aku mati,aku beku dan semuanya pergi meninggalkanku

Semua demi dia

comments powered by Disqus