SSSelamat ulang tahun untuk Indonesiaku yang ke 63, walaupun jauh dan tidak di Indonesia tapi tetap ingat Indonesia, walaupun hati masih berasa miris melilhat beberapa kelakuan orang orang yang lupa semoga Indonesia tetap bersatu dan terus bangkit.
Mengenai cerita postingan sebelumnya di bawah ini, dalam rangka ultah ini, aku dan beberapa para pekerja di luar negri dengan sukarela membentuk sebuah “hub” yang akan sangat bermanfaat untuk menghubungkan pemerintah dengan para expatriat Indonesia yang bertujuan untuk memberikan solusi solusi dan informasi baru yang ada di negara lain yang di bagi bagi menjadi beberapa bidang seperti teknologi telekomunikasi, IT, Ekonomi, dan Energi untuk memecahkan atau menjadi sumber inspirasi atau Ide (blueprint) kepada pemerintah atau siapapun yang bisa mengaplikasikan dan mengimplementasikan ini.
Karena ini dikerjakan dengan “swadaya” atau sukarela aku anggap ini adalah pemberian ku untuk Indonesia yang ke 63 tahun ini.
Hub yang dibicarakan ini adalah IBCN, kami sekarang masih dalam tahap fase beta, dan masih mengambil resource, dari sisi technicall web ini hanya di kerjakan oleh 2 orang saja, lalu di bantu lagi oleh beberapa orang team Inti yang menguruskan ke bagian pemerintahan, dan sosialisai ke pada expatriat lainya, jadi total kita hampir 10 orang yang dikerjakan secara online, mengingat internet disini dah kenceng jadi kita ketemu nya bisa di itung jari untuk saling brain strom mengenai konsep IBCN ini.
Sedikit tentang IBCN:
Apa itu IBCN?
IBCN adalah Indonesian Brain Circulation Network, sebuah jaringan ekspatriat mancanegara yang bertujuan untuk memberi masukan kepada negara dalam rangka memperkuat keunggulan bangsa. Di lain pihak, para ekspat dapat mengaktualisasikan dirinya dan menarik manfaat dari akumulasi interaksi dan penambahan pengetahuan dari jaringan.
Bagaimana sejarah terbentuknya IBCN?
Ide IBCN terbentuk dari hasil seminar yang digelar di Aula KBRI Kuala Lumpur pada Sabtu, 5 Juli 2008. Seminar Indonesia Satu ini mengambil tema: “Kebangkitan Nasional, HUT RI Ke-63, dan 10 Tahun Reformasi: Kontribusi Masyarakat Indonesia di Malaysia untuk Mengukuhkan Kebangkitan Bangsa.†Pembahasan ini menghasilkan suatu formulasi yang bisa diwujudkan dalam memanfaatkan potensi sumber daya manusia melalui pendayagunaan profesional dan ekspatriat Indonesia yang berada di luar negeri. Pemanfaatan tersebut dijalankan dengan menerapkan “Brain Circulation†(Jaringan Pendidikan dan Profesional) oleh para ekspatriat dan profesional Indonesia dalam membangun tanah airnya.
Mengapa hanya ekspatriat Indonesia?
IBCN terbuka untuk jalur para akademis, peneliti, praktisi pendidikan dan professional Indonesia di mancanegara. Segmen ini dinilai mempunyai cakupan yang bernilai ‘pragmatis’. Belajar dari keberhasilan India dan China, tidak lepas dari peran ekspatriatnya yang berada di mancanegara. Salah satu contoh dari India adalah SiliconIndia.com, dimana portal ini terkenal menghasilkan aliran ‘supply’ dan ‘demand’ untuk USA dan India, juga sebaliknya.
IBCN ini beralamat di IBCN.web.id silahkan dikunjungi bagi yang ingin melihat lihat, dan berikan feedback nya di halaman komentar web blog ini atau di halaman IBCN itu sendiri.
Suka duka mengerjakan IBCN ini yang duka nya adalah:
- Waktu yang sangat sempit dan cukup menyita waktu
- Harus sabar mengikuti flow dan sistem birokrasi
- Banyak yang gak percaya kalau ini dikerjakan secara swadaya dan gak tau cara meyakinkan nya ( misalnya ketika aku meminta tolong untuk di sumbangin logo, ada yang bilang sibuk, ada yang minta bayaran dulu dan lain lain)
- Dan harus konsisten dengan kemauan dan tujuan dasar.
Sedangkan sukanya adalah:
- Kenal banyak orang, terutama orang orang besar yang bisa menjadi inspirator
- Pengetahuan umum jadi ke upgrade (omg pengetahuan umum ku masih jongkok loh)
- Belajar semakin proffesional dan disiplin (gak di bayar aja kita harus tetep ontime dan sesuai dengan timeline project, nanti pas ketemu yang di bayar pastinya kita akan lebih canggih lagi, aku yakin itu)
- Mengasah ilmu koding, yah walaupun sekarang dah berkecimpung di SAP tapi lmu koding web masih kepake kan ?
Lalu bagaimana cara kerjanya ?
Oke aku jelaskan secara umum saja ya, saat ini yang bisa kita lakukan adalah kita dari panitia IBCN akan memilih 4 topik dari 4 bidang yang kita support saat ini, dan melempar nya kedalam komunitas, nanti dari situ kita akan bentuk sebuah blue print, dari hasil diskusi, komentar, dan kontribusi dari para expatriat di negara lain nah dari sini akan di bentuk sebuah Blue Print inilah bisa di pakai oleh pemerintah sebagai guide atau setidaknya road map dari suatu permasalahan, atau para usahawan Indonesia juga dapat menggunakanya untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi di Indonesia.
Sedangkan mekanisme untuk mendapatkan BluePrint ini masih di godok oleh kepanitiaan IBCN karena hal ini menyangkut dengan kelangsungan hidup IBCN ini agar tetap Independen.
Doakan semoga sukses dari rekan2 seperjuangan.
MERDEKA!
Image dari: