Musik adalah sebuah seni memaninkan instrumen yang menghasilkan sebuah suara yang merdu, sehingga telinga kita telah di infeksikan dengan musik mungkin sejak kita lahir di dendangkan lagu “nina bobo” ? atau “potong bebek angsa” ? ya begitulah musik telah lahir dalam hidup kita semenjak kita sangat sangat kecil dulu, setelah sekian lama berkembang, yang di awali dari india dimana musik pertama kali telah di Sama Veda sebuah negri di india India sekitar 4,000 tahun yang lalu.
Kali ini ngga mau bicarakan tentang sejarah musik, tapi menceritakan bagaimana musik ini telah menginfeksi kita dan kita telah menjadi pengikut sebuah musik yang paling sangat sangat mendasar, dia bukan musik klasik, musik rock, dangdut, rege ataupun metal, karena semua musik sebagian berasal dari jenis musik ini, jadi apa yang di maksud kali ini ?
Yup dia adalah Pachelbel’s Canon, dia adalah seorang yang bernama Johann Pachelbel yang telah menciptakan sebuah musik klasik dengan nama Canon in D major atau singkatnya aja canon D, yang telah di ciptakan oleh beliau pada tahun 1680 (wow kita belum lahir pada saat itu kan) dan tampa kita sadari semua jenis musik yang ada di dunia ini dari berbagai aliranya mau itu cepat, slow, atau apapun itu pasti musik kita akan di bayangi oleh sanga maestro ini, baik kita sadari ataupun tampa kita sadari sama sekali.
Sekilas tentang Pachelbel’s Canon, teknisnya dia telah menciptakan sebuah lagu klasik dengan bebererapa 8 kunci dasar yang di ulang ulang terus menerus hingga mencapai 54 kali wow! dan itu tidak terdengar membosankan, sehingga terjadilah yang disebut dengan harmonisasi, kunci tersebut terdiri dari D, A , B, F♯, G, D, G dan A dan kombinasi dari kunci kunci tersebut, sehingga terciptalah sebuah masterpiece yang disebut dengan CANON D wow, sounds cool tapi patut anda sadari kehadiran canon d ini telah menghantui musik dan selera musik anda, dimana tampa disadari anda akan sulit sekali mengeksplorasi lagu yang lebih baik lagi, artinya musik memiliki keterbatasan bukan ? kalau anda sudah mendengarkan ini, sudah barang tentu anda pasti akan membenci Pachelbel’s Canon, karena musik ciptaan anda akan sulit sekali hilang dari bayangan sang maestro
Mungkin anda penasaran ? anda bisa dengarkan note berikut ini (sumber wiki)
Pachelbel’s Canon{.internal} (file info) — play in browser (beta)
Dimainkan oleh 3 violins dan bass continuo.A version in canon{.internal} (file info) — play in browser (beta)
canon Original.
Lalu berikutnya apa ? Cerita ini di dapatkan dari sebuah milis, tadinya saya sudah memiliki video musik ini, cuman saya fikir ini adalah musik ciptaan anak 23 tahun aja,eh ternyata banyak sejarah di belakangnya hingga saya terlempar kedalam ceritanya Pachelbel’s Canon berikut sebuah kutipan dari milis favorit saya:
Jadi ceitanya begini:
Ada orang namanya Jerry C, dia dari kecil suka ndengerin/atau didenger paksa lagu Canon in D buatan Palchebel (kira2 gitu deh nulisnya).
Lha dia ini sudah besar, punya band dan suka bikin komposisi lagu. Lha dia bikin komposisi lagi Canon in D tapi dalam bentuk musik Rock berbasiskan gitar, dia beri judul “Canon Rock“. Komposisi ini dia sertai dengan video dan guitar tab, dan dia ‘nantangin‘ orang2 buat menjalani komposisinya.
Lha lalu muncullah si funtwo ini merekam video hasil interpretasinya pada komposisi si Jerry C, dan diupload ke situs korea. Lalu orang2 lihat video ini dan dimasukkan ke Youtube.
Alhasil video si Funtwo ini jadi big hit, lebih dari 20juta hit! dan masuk ke berbagai media di dunia (tivi dan koran).
Lalu orang2 lain ikut berbondong2 mengikuti komposisi si Jerry C, dan ngupload ke youtube juga. (lebih dari 40 orang dari seluruh dunia). Mangkanya itu ada yang iseng nggabung2in video2 itu.
by:hericz [email protected]
Yup, [Musik adalah sebuah seni memaninkan instrumen yang menghasilkan sebuah suara yang merdu, sehingga telinga kita telah di infeksikan dengan musik mungkin sejak kita lahir di dendangkan lagu “nina bobo” ? atau “potong bebek angsa” ? ya begitulah musik telah lahir dalam hidup kita semenjak kita sangat sangat kecil dulu, setelah sekian lama berkembang, yang di awali dari india dimana musik pertama kali telah di Sama Veda sebuah negri di india India sekitar 4,000 tahun yang lalu.
Kali ini ngga mau bicarakan tentang sejarah musik, tapi menceritakan bagaimana musik ini telah menginfeksi kita dan kita telah menjadi pengikut sebuah musik yang paling sangat sangat mendasar, dia bukan musik klasik, musik rock, dangdut, rege ataupun metal, karena semua musik sebagian berasal dari jenis musik ini, jadi apa yang di maksud kali ini ?
Yup dia adalah Pachelbel’s Canon, dia adalah seorang yang bernama Johann Pachelbel yang telah menciptakan sebuah musik klasik dengan nama Canon in D major atau singkatnya aja canon D, yang telah di ciptakan oleh beliau pada tahun 1680 (wow kita belum lahir pada saat itu kan) dan tampa kita sadari semua jenis musik yang ada di dunia ini dari berbagai aliranya mau itu cepat, slow, atau apapun itu pasti musik kita akan di bayangi oleh sanga maestro ini, baik kita sadari ataupun tampa kita sadari sama sekali.
Sekilas tentang Pachelbel’s Canon, teknisnya dia telah menciptakan sebuah lagu klasik dengan bebererapa 8 kunci dasar yang di ulang ulang terus menerus hingga mencapai 54 kali wow! dan itu tidak terdengar membosankan, sehingga terjadilah yang disebut dengan harmonisasi, kunci tersebut terdiri dari D, A , B, F♯, G, D, G dan A dan kombinasi dari kunci kunci tersebut, sehingga terciptalah sebuah masterpiece yang disebut dengan CANON D wow, sounds cool tapi patut anda sadari kehadiran canon d ini telah menghantui musik dan selera musik anda, dimana tampa disadari anda akan sulit sekali mengeksplorasi lagu yang lebih baik lagi, artinya musik memiliki keterbatasan bukan ? kalau anda sudah mendengarkan ini, sudah barang tentu anda pasti akan membenci Pachelbel’s Canon, karena musik ciptaan anda akan sulit sekali hilang dari bayangan sang maestro
Mungkin anda penasaran ? anda bisa dengarkan note berikut ini (sumber wiki)
Pachelbel’s Canon{.internal} (file info) — play in browser (beta)
Dimainkan oleh 3 violins dan bass continuo.A version in canon{.internal} (file info) — play in browser (beta)
canon Original.
Lalu berikutnya apa ? Cerita ini di dapatkan dari sebuah milis, tadinya saya sudah memiliki video musik ini, cuman saya fikir ini adalah musik ciptaan anak 23 tahun aja,eh ternyata banyak sejarah di belakangnya hingga saya terlempar kedalam ceritanya Pachelbel’s Canon berikut sebuah kutipan dari milis favorit saya:
Jadi ceitanya begini:
Ada orang namanya Jerry C, dia dari kecil suka ndengerin/atau didenger paksa lagu Canon in D buatan Palchebel (kira2 gitu deh nulisnya).
Lha dia ini sudah besar, punya band dan suka bikin komposisi lagu. Lha dia bikin komposisi lagi Canon in D tapi dalam bentuk musik Rock berbasiskan gitar, dia beri judul “Canon Rock“. Komposisi ini dia sertai dengan video dan guitar tab, dan dia ‘nantangin‘ orang2 buat menjalani komposisinya.
Lha lalu muncullah si funtwo ini merekam video hasil interpretasinya pada komposisi si Jerry C, dan diupload ke situs korea. Lalu orang2 lihat video ini dan dimasukkan ke Youtube.
Alhasil video si Funtwo ini jadi big hit, lebih dari 20juta hit! dan masuk ke berbagai media di dunia (tivi dan koran).
Lalu orang2 lain ikut berbondong2 mengikuti komposisi si Jerry C, dan ngupload ke youtube juga. (lebih dari 40 orang dari seluruh dunia). Mangkanya itu ada yang iseng nggabung2in video2 itu.
by:hericz [email protected]
Yup,]10 ini mendadak menjadi terkenal di Internet, khususnya di Korea (apa cina yah?) setelah FunTwo mempublish aksi hebat gitarnya di youtube, yang telah di akses dan dilihat oleh 20juta orang, yang menimbulkan banyak orang yang ingin ikut ber improvisasi atas musik yang telah digubah oleh Jerry C, akhirnya dari situ lahirlah musik musikyang lebih dahsyat dan lebih hebat, terakhir ada 12 musik yang telah di buat dengan improv yang berbeda beda, dari berbagai negara, ada yang cewe juga malah, namun perlu anda sadari musik hebat ini ada di dalam bayang bayang siapa ?
Berikut Aksi Original yang di bawakan oleh Jerry C
[kml_flashembed movie=”http://youtube.com/v/by8oyJztzwo” width=”425″ height=”350″ wmode=”transparent” /]
Dan ini yang di bawakan oleh FunTwo
[kml_flashembed movie=”http://youtube.com/v/QjA5faZF1A8″ width=”425″ height=”350″ wmode=”transparent” /]
Lalu, ini improvisasi dari seorang jepang yang cukup unique oleh hackologue
[kml_flashembed movie=”http://youtube.com/v/m7Jh1BV1EOc” width=”425″ height=”350″ wmode=”transparent” /]
Improvisasi yang lebih gila lagi dari mattrach
[kml_flashembed movie=”http://youtube.com/v/owAj5LiXG5w” width=”425″ height=”350″ wmode=”transparent” /]
dan dari semua improve ini anda mesti ingat, semua ini berlatar belakang dari sang masetro tampa sang maestro mungkin tidak akan ada lagu ini, bagi saya sendiri musik ini memang terdengar seru dan asik, karna saya juga suka dengan musik klasik, bagi saya sendiri pun ngga masalah mendengar ribuan jenis lagu berjenis ini yang dimodif sedemikian rupa mungkin akan tetap enak dan harmoni.
Namun ada juga sebagian orang yang tidak menyukai adanya musik ini malah membenci sang maestro, karena mereka merasa semua musik ciptaan manusia ini ngga jauh jauh dari bayangan sanga maestro, mungkin kita ngga menyadari, yup dia adalah paravonian seorang komedian yang membenci sang maestro, dia juga ngga asal benci tentunya, dia punya alasan yang kuat, kenapa dia membenci Pachelbel’s Canon. [kml_flashembed movie=”http://youtube.com/v/JdxkVQy7QLM” width=”425″ height=”350″ wmode=”transparent” /]
Jadi ? gimana dengan gitaris Indonesia ? ada yang berani unjuk gigi ?? mumpung gratis untuk jadi terkenal lewat you tube, yang anda butuhkan hanya sebuah Skill Guitar tentunya, Improvisasi, komputer dengan akses internet, dan web cam.
Semoga bisa memotivasi para gitaris Indonesia untuk melihat ke yang lebih mendasar