Sejenak aku jadi terfikir beberapa masalah yang pernah terjadi di masalalu, dalam perjalanan kita, biasanya kita menemukan banyak macam kebiasaan berdasarkan karakteristik seseorang, aku bukan ahli psikologi sih, tapi at least aku belajar sedikit dari banyaknya aku kenal dengan berbagai jenis orang, mulai dari bandit kelas berat, sampe anak yang super duper taat agama.
Dalam hidup aku, ada istilah “andalan” beberapa hal yang dapat menyelesaikan segala jenis masalah yang ada di dalam duniaku…. misalnya:
_Benda andalan yang ada di komputer ku (zaman kuliah dulu) adalah tombol “reset” komputer, aku dan temanku Riko pernah menyebutnya sebagai “victory button”, sekali tekan, selesai semua masalah…. dan hadir masalah baru lagi…tentunya._Kadang, kalau aku sedang dalam keadaan “terjatuh” kalimat andalan / victory words yang selalu hadir di kepalaku adalah “Sampai disini ?” yap 2 kata itu mampu memberikan sedikit tenaga untuk bangkit lagi….. 2 kata kata itu akan menyebarkan fikiranku, “masak gak sanggup sih ?”, “ah baru segitu doang kok” dan lainya, yang mengakibatkan aku bisa melakukan sesuatu yang di luar batas kemampuanku….(nanti deh aku nulis tentang ini)
Namun ada juga beberapa kata “andalan” yang aku ngga suka, kata kata ini keluar dan menimbulkan hal yang kurang enak untuk diri kita sendiri, khususnya saat kita berdiskusi yang seru seru nya dengan teman kita…. kalo kata kata ini keluar, habislah dunia, hehehe ngga juga sih….. cuman selesailah masalah itu… namun selesai dalam keadaan tidak baik. Beberapa kata andalan itu adalah:
Terserah
Saat kita lagi ngotot ngotot tan, rasanya pengen banget mengeluarkan kata ini, sekalinya keluar kata ini, semua masalah akan selesai, namun akan berakibat buruk untuk diri kita sendiri (menurutku) dengan ini, kita menyelesaikan masalah dengan membiarkan masalah itu terjadi, tampa berbuat apa apa, ego pun menjadi korban, akibatnya makan hati kalau yang di mimpi buruk kan terjadi.
Biasanya aku jadi terdiam, dan akan kulakukan semauku, kalo ada orang yang bilang “yaudah terserah lo deh….” justru aku merasa berterima kasih atas itu, karna aku bisa mendahulukan ego ku, jadi yang merugi justru yang ngomong gitu hehehe.
Gak Mood
Ditengah tengah otot ini tegang untuk berbicara bla bla bla…. tiba tiba lawan bicara kita bilang gini “duh aku jadi gak mood, ganti topik aja” hahaha, kalo ini juga salah satu cara untuk menyelesaikan masalah dengan cepat, yaitu dengan mencoba melupakanya, tapi percayalah, masalah itu masih tetap di pikiran kita, dan akan mempengaruhi sikap kita dalam kehidupan, mungkin kita akan cekikikan saat ada teman, dan murung saat sendirian karna kata ini….
Kata ini dapat menyelesaikan masalah dengan sangat cepat, dan memaksa lawan bicara untuk tidak membahas masalah lagi, banyak faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, salah satu diantaranya adalah mungkin lawan bicara kita merasa tertampar dengan kalimat kita, namun tidak mampu melakukan apa yang disarankan.
Ya sudah
Saat perdebatan genting terjadi, kalo kata ini keluar, bisa dibilang salah satu lawan bicara kita dah mulai males untuk ngomong sama kita, salah satu bentuk ketidak pedulian hadir dari kata kaya gini yang tujuanya untuk mempercepat supaya masalah nya kelar. Misalnya ya udah aku minta maaf, biar cepet masalahnya selse, padahal yang marah belum puas mengeluarkan uneg uneg nya.
Kalo aku bilang cara ini agak terkesan ego, karna kalau kita berada di posisi yang lemah, kita bisa menggunakan kata ini untuk menyelamatkan diri.
Mana aku tahu
Kalimat ini, akan membuat kita dapat mengelak dari segala jenis masalah, apapun masalah yang terjadi, saat kita ngomong, “mana ku tahu…… (yang dilanjutkan dengan kesalahan)” akan membuat kita selamat dari masalah, namun membuat orang menilai kita “bodoh” karena tidak menyadari apa yang terjadi.
Selain itu, kalimat ini akan membuat nilai kita rendah dimata orang yang kita gunakan saat berdalih, saat kita menggunakan kalimat ini, adalah saat kita telah membiarkan orang untuk mencap…. sikap buruk kita atas kesalahan yang sudah terjadi pada diri kita dan menyebabkan kerugian pada orang lain.
Kenapa sih dia…
Ini adalah kumpulan kata andalan juga…. yang membuat semua keadaan di salahkan di pihak orang lain, kenapa sih dia ngga nelfon dulu ? knapa sih dia ngga ngirim sms ? dan lain lainya, yang intinya adalah kita mengharapkan agar dia melakukan tindakan yang seperti kita fikirkan.
Percaya deh, yang gituan ngga bakalan terjadi (mengharapkan orang bertindak seperti apa yang kita fikirkan), mempertanyakan “knapa sih dia ?? ” cuman akan membuat otak capek, mencari cari dan mengira ngira jawaban yang tepat, mending kalau kita dijamin 1000% bisa berfikrian +, yang ada biasanya malah kita terbawa sama prasangka, dan menghadirkan rasa takut, akhirnya curiga…. dan membawa kita ke masalah yang lebih rumit.
Menggunakan kalimat kaya gini, menunjukan kalo kita maunya orang lain yang ber inisiatif, mengakibatkan kita menjadi “malas” untuk bertindak, tentu saja ini buruk untuk kita, karna kita menganggap orang ngga punya inisiatif, padahal yang ngga punya inisiatif itu kita sendiri ?
Well secara, sadar atau ngga sadar, kadang aku juga suka menggunakan kalimat ini, tapi aku nyadar, keseringan menggunakan kalimat seperti ini hasilnya ngga akan bagus untuk diri sendiri, mulai dari menipu diri sendiri sampai menghadirkan iri, dengki, dendam, dan gelap…. hahaha.
Its just my 50’s cent…. So ? ada kalimat yang ngga kamu sukai ?