Microsoft sedang mengembangkan sebuah proyek untuk membuat sebuah bursa pertukaran (File Sharing) di Cambridge.
Tool P2P Microsoft ini disebut Avalanche yang mirip dengan program BitTorrent. Sampai saat ini, BitTorrent memang tool paling efisien untuk mendistribusikan data dalam jumlah besar. Namun, BitTorrent masih punya kelemahan. Sistem ini tersentralisasi sehingga untuk memperoleh copy yang lengkap, setiap file harus menawarkan panjang seed tertentu. Selain itu,
setiap pengguna hanya dapat melakukan 10 kali download untuk sebuah file.
Microsoft pun ingin mengatasi kelemahan ini. Seperti Bit- Torrent, Avalanche juga membagi file-file ke dalam paket-paket.
Namun, setiap fragment dapat digabung dengan paket file lain berdasarkan prinsip random. Kedengarannya rumit, tetapi cara
ini dapat mencegah hilangnya Seed dari jaringan. Menurut Microsoft, teknologi yang disebut Network Coding ini mampu
meningkatkan kecepatan download 20 hingga 30 kali. Menurut peneliti Microsoft ini, mereka sudah mengerjakan Avalance selama setahun.
Saat ini, Microsoft sedang mengintegrasikan sistem DRM. Selanjutnya, mereka bekerja sama dengan perusahaan media Time Warner mengenai sistem distribusi digital content-nya. Jadi, film-film Hollywood pun nanti bisa dipertukarkan. Seperti yang
dilansir MPAA (Motion Pictures Association of America), BitTorrent kerap digunakan sebagai sarana pertukaran film-film ilegal
di Internet.