Kemarin orang orang heboh ngobrolin soal banjir di Jakarta, yeah pastinya semua orang kesal, setiap tahun kita akan kesal dengan banjir, setiap tahun kita akan rugi dibuat banjir, dan setiap tahun juga pemerintah harus membangun, mengganti, dan memperbaiki komponen kota yang rusak karena banjir. Setiap cost yang ditimbulkan oleh banjir sangat besar sekali mungkin. Mungkin kalo kasat mata, setiap cost yang keluar untuk memberbaiki, mengganti, dan biaya lainya dalam menghadapi masalah banjir ini dalam 10 tahun ini, mungkin sudah bisa di tutup kalau kita mau membuat teknologi yang sesuai, dan benar. Sehingga pemerintah bisa berhemat, ngga perlu keluar duit setiap tahun lagi karena udah ada infrastruktur yang akan mengatasi banjir, hemat ? pasti…
Ngobrolin soal banjir, ya ga ada habisnya. Sayang nya kepentingan Indonesia itu lain sendiri, disaat kota memerlukan banjir, wakil rakyat nya malah koncern ke yang lain, malah dengan blak blak an nunjukin kalau mereka tidak peduli ? sementara, rakyat kok diem aja ? biasanya kalo yang ginian ganas ganas, mungkin karna ga ada yang mau bayarin buat demo demoan nya ya ? ato mungkin dah abis tenaganya buat demo ?
Banjir, sepertinya thats the only thing masalah yang ngga abis abis nya selain dengan korupsi dan demokrasi. Makin lama Indonesia kelihatanya makin “memprihatinkan” di mata dunia. Ngomongin soal banjir, kalau di Malaysia (karna aku stay di Malaysia) apa yang aku lihat disini dan membuat daerah sini jarang banjir parah kaya di Jakarta karena:
1. Rakyatnya ga suka buang sampah sembarangan.
Kalo di Jakarta, masih sering keliatan, orang buang puntung rokok sembarangan, orang buang minuman kotak dari mobil canggih nya keluar dengan “sembarangan” dan juga orang gak segan segan untuk buang sampah nggak pada tempatnya. Tong sampah yang ada di coret coretin, bahkan ada yang dirusak ? ntah tujuanya apa ? selain itu tong sampah nya mini mini, sedangkan daya buang sampah nya maxi, akibatnya tong sampah nya kebanyakan banyak yang luber mungkin ?
Apa benda yang paling dominan terlihat di sungai sungai Jakarta ? Sampah…
Apa yang paling dominan terlihat di got got, parit parit di Jakarta ? Sampah…
Siapa yang membuang sampah ? Masyarakat
Haruskah pemerintah membersihkanya ? Think about it by your self…
Kalo kamu buang sampah, sama aja kamu buang kotoran, kalo kamu buang kotoran, kamu suruh orang lain membersihkan kotoran itu apa itu pantas ?
Kalau di Malaysia ?
Kalau disini, rakyatnya lebih dewasa, lebih patuh ama hukum, lebih takut ama pemerintah, untuk buang plastik sedotan aqua gelas aja mereka sibuk nyari tempat sampah. Bagi yang ngerokok, karna males jalan ke tong sampah jauh, mereka rela ngeroko deket deket tong sampah biar buang nya gampang ? setiap tempat umum, ada papan plank gede, bagi yang ketahuan buang sampah sembarangan, denda 500RM!
Apa yang terlihat paling dominan di sungai sungai Kuala Lumpur ? Aer, warnanya coklat pula…
Apa yang paling dominan terlihat di parit parit nya ? Ngga keliatan parit parit nya, karena tertutup semua, dan yang pasti, orang gak membuang sampah ke lobang parit.
Apakah pemerintah membersihkan tumpukan sampah ini ? Kayaknya aku ga pernah liat sih, yang selalu aku perhatikan tukang sampah nya cuman ngumpulin sampah sampah di bak bak sampah raksasa yang selalu di sediakan di setiap komplek, setiap rt. Sedangkan tukang sapu jalanan hanya membersihkan jalanan dari daun daun kering saja.
2. Pemerintahnya Punya teknologi yang tepat, untuk menanggulangi Banjir.
Apa yang sudah dilakukan Jakarta untuk menanggulangi banjir ?, hanya mengangkut sampah, agar sungai dapat mengalir, membuat bendungan, lalu ?
Kalau di Malaysia ?
Mereka memiliki SMART Tunnel, yang berarti Stormwater Management and Road Tunnel, ini adalah sebuah lubang raksasa yang dibangun di bawah tanah, yang menghubungkan kuala lumpur dengan laut lepas ataupun ke reservoir penampung. Lubang (tunnel) raksasa ini di desain menjadi 2 fungsi, yaitu sebagai alat untuk mengaliri air deras banjir ke ke reservoir secara langsung, dan juga sebagai jalur tol akses cepat menuju pusat kota. Lubang tunnel raksasa ini memiliki 3 ruang, ruang paling bawah akan di isi sebagai aliran air, ruang ke dua dan ketiga menjadi jalan raya. Ketika banjir memang sangat sangat besar, terkadang SMART Tunnel ini di tutup untuk kendaraan, dan menggunakan tunnel ini sepenuhnya untuk mengaliri air.
3. Tidak laut ataupun sungai, maka reservoir / waduk akan sangat bermanfaat.
Di Jakarta, ntah mungkin karna aku jarang jalan, aku ga ngeliat waduk, atau danau buatan atau juga reservoir penampungan air, apakah karena tertutup dan ngga kelihatan, atau ?? tidak ada ?
Kalau di Malaysia ?
Yang kontras apa yang aku lihat disini, disetiap komplek perumahan, di setiap areal perumahan besar, selalu ada waduk ada reservoir, dimana pun itu berada, dan tentu saja reservoir ini mengalir ke suatu tempat dan akhirnya kelaut, tentu saja hal ini dapat menghindari banjir. Salah satunya deket komplek rumahku, cukup padat memang, nggak heran, waduk dan reservoirnya banyak, tapi tentu saja mereka tidak membangun hanya untuk satu fungsi saja, di pinggiran waduk di buat running track, membuat orang orang banyak yang melakukan aktifitas lari pagi dan juga taman bermain disetiap areal perumahan mereka.
Maybe you can see this picture:
4. Discipline
Untuk membuat proses banjir awareness ini diperlukan disiplinisasi penduduk, selain pemerintahnya WAJIB membuat iklan serta merta di setiap media, agar masyarakat nya aware dengan banjir, dengan memberi contoh baik, bukan contoh buruk, ke setiap layar televisi di INDONESIA.
Kalau di Malaysia ?
Iklan layanan masyarakat ini termasuk iklan yang GENCAR dilaksanakan, dont tell me why ? sampai sampai untuk naik motor pakai helm yang baik dan benar aja di IKLAN kan, untuk nyebrang jalan aja di IKLAN kan, untuk membuang sampah / limbah aja di IKLAN kan. so, mungkin saja okok.
Dari 4 hal sederhana yang aku ketahui ini kalo aku bikin table Jakarta mungkin:
- Buang sampah = FAIL!
- Punya teknologi = FAIL!
- Punya reservoir mencukupi dan berimbang = FAIL!
- Discipline = FAIL!
Jadi, aku yakin, postingan ini pasti akan jadi angin lalu saja, sampai terjadi lagi hal serupa, baru semua meringis, semua saling menyalahkan, dan beberapa hari kemudian, semua adem ayem aja. Apakah masalah ini masalah kecil ? Lebih besar mana dibandingkan dengan Masalah perbatasan negara ? Oke, supaya gampang, mending liat urgensinya berdasarkan jumlah orang yang menjadi korban akibat suatu bencana ketimbang tingkat masalah itu sendiri.
Look! aku cuman masyrakat biasa aku harap aku bisa complain sekaligus ngasih solusi. Kalau mau belajar, ga perlu jauh jauh, negara tetangga seperti Singapura, dan Malaysia punya teknologi yang Canggih dalam mengelola sistem pengairan. Comparing antara Indonesia dan Malaysia bukanya karna mau jelek jelekin Indonesia (yang emang udah jelek sih) tapi kalau mau berharap sesuatu yang lebih baik untuk kita, ya ngaca aja keluar, ke negara tetangga. Mau ngebandingin dengan Perancis ? Italia ? Belanda ? Mukelu Jauh aja….. Mungkin kita tertinggal 50 tahun kali mau nyusul negara maju kaya mereka, ama negara tetangga aja kita dah Lewaattt…
Tapi sayang nya semua sampai disini aja, mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya…..