Memilikimu seperti bermimpi memeluk dian ranaMenjadikan kehangatanya bagian dari hidupku yang bersinar pada tabir nya, redup di dalam pangkuan senja…. Apakah setelah ikatan ini aku berarti memilikimu ?Ah entahlah kalau engkaupun ragu…. Lantas, kalau engkau enggan bersinardimana bisa kutemui kehangatan itu…. yang terbit dan tenggelam di hari hariku ? Lalu kalau sang dian rana saja redupBagaimana aku dan duniaku…Gelap gulita…
Lalu aku akan terhempas sepi, terhisap hampa, dan terbunuh ngeri…
Haruskah kukumpulkan kembali serpihan – serpihan nya?
Atau harus kita lukis sesuatu yang baru di kertas putih? Sudah… sudah…jangan sedih lagi!
biar kutersungkur dalam debu kenistaan, tapi aku akan tetap bertahan… aku meredam pada kerinduan untuk kasih tak bernama menatap iba pada rembulan, akankah kau milikku ?
aku tak percaya bahwa aku tak mampu menghidupkan kembali apa yang pernah aku rasakan terhadapmu…
maka bersinarlah hatimu disapa rembulan…………….
Tersenyumlah yang indah, bagai jatuhnya butir-butir gula yang membuat teh menjadi manis…
Hingga akhirnya hujan jatuh dan membasuh dingin retak jiwaku..
Kau adalah milikku..
kutitipkan setengah nyawa ini untuk kau bawa pergi, karena kau bukan sekedar dian rana, tapi matahari…..
datanglah bersama embun saat pagi
dan membalut setiap luka yang kau sematkan disini
datanglah sayang, temani aku dalam sunyi….
jelang esok dalam asa, doa dan ikhtiar.
Masih ada dua telingaku yang selalu dengarkan,Denting rongga hatimu meranggas.
karna kau sangat berarti bagiku
baru saja kulihat rembulan terbalut gerhana, biar kupandangi hanya dari sini, agar tetap kelihatan indah………..
seindah cintamu …
( 28 agustus 2007 )
Thanks to: Dana, Ramlif, yoss-derosa, Psycho_Ivan