Ini adalah cerita lengkap tentang hari sedih (birthday) ketika aku bertambah tua, ternyata Ini adalah cerita lengkap tentang hari sedih (birthday) ketika aku bertambah tua, ternyata selalu membuat aku tersenyum malu, dan memerahkan mukaku yang sudah hitam ini.
Kalau ada yang tertarik, silahkan di baca .
Waktu itu aku kerja malam, maklum lah satpam yang jadi TKI disini, kerja membanting tulang dan pulang pagi, jam 12 malem udha di sms dari berbagai penjuru dunia, mengucapkan met ultah, ya ya, bisanya cuman bales makasiy yha, padahal hati sedang sedih berat, seandainya hidup itu ga pake umur bertambah, aku ingin seperti SMU terus, hehehe what a selfish guy.
Sampe rumah jam 7 pagi, mata sih udah sempoyongan, kerja jadi satpam sambil ngereply in sms, hehe, trus ketika pintu dibuka, biasanya sih istri kalo ngga di dapur dia masih di kamar, tapi kali ini pintu itu dibukain, sambil cengar cengir nyanyi happy birtdhay, dah tau sedih tapi dia berusaha menghibur trus ke 2 tanganya di belakangin seperti menyembunyikan sesuatu, yup memang menyembunyikan sesuatu, dalam hati:
Loh bukanya kemaren udah dikasih hadiah ?
Ternyata dia kasih surprise lagi, surprise nya itu kado, di bungkus, bungkusanya ga pake kertas kado, tapi ntah itu kertas darimana, warnanya kuning, dan kalau di genggam ada sesuatu yang dingin, apa yah ? hati ini bertanya tanya, muka tersipu sipu malu.
Dia pun menyuruh aku membukakan surprise itu, akhirnya aku coba buka, waduh sejujurnya bungkusan kado itu bikin aku pengen ketawa terbahak bahak, karena bungkusanya yang bisa dibilang gak rapih sama sekali, mana tempelanya gak pake selotip tapi pake dobeltip yang tebel, wueleh……
Ketika itu aku jadi teringat, waktu Kuliah aku pernah memberikan kado surprise juga buat dia, yang bungkusanya hanya aku sendiri yang bisa membungkusnya, karena tidak ada bungkusan kado lain yang seburuk bungkusan kado itu, kado itu dibungkus dari kertas koran koran, dan majalah, di gulung seperti mumi dan di ikat dengan 12 pasang karet disekitar bungkusan itu, didalamnya pun berisi sampah sampah kertas yang berantakan sampai sampai dia kesulitan mencari mana kadonya.
Teringat cerita diatas, aku jadi malu malu…. hehehe sebenarnya dia mau masak yang special untuk ku pagi itu (katanya), tapi karena malam nya gas nya habis akhirnya dia ga bisa masak pagi, hahahaha 1 kejutan gagal, akhirnya kami makan nasi lemak ala Malaysia itu.
Setelah makan mama pun sms mengucapkan selamat, ya seperti biasalah aku reply dan bilang makasih, oh ya setelah aku buka bungkusan yang lucu itu, ternyata kadonya surprise nya adalah : PEMBUNGKUS MATA BodyShop ya itu, wah senang nyaaaaaa, soalnya aku selalu punya masalah dengan tidur di pagi hari, masuk malam pulang pagi paginya harus tidur kadang kalau terang ga bisa tidur, akhirnya dia membelikan 1 hal lagi yang aku perlu, wahhhh makasih, jadi semakin malu.
Tampa basa basi langsung di pake, wow dingiin…. dan aku pun tertidur pulas, jam 1 aku terbangun, kebelet pipis, hehe trus mampir ke dapur ngeliat dia lagi masak, meluk dia bentar dan kembali lagi lanjutin bobo nya, bermain di dunia mimpi lagi.
Jam 2 kebangun lagi, bukan kebangun tapi dibangunin, wueleh, diajak makan, ternyata dia bikin nasi tumpeng ala dia sendiri, ada ayam ada lalapan, trus ada telur nya di susun jadi angka 26, weleh aku masih 26 tahun ya, rasanya baru kemaren tamat kuliah. wuakakakaka, aduh aduh aku jadi semakin malu……. masih bau iler masih ada tai mata nya dimana mana dan belum sadar pula, dah dibangunin disuruh makan, makan masakan kampung kesukaan ku, mau nangis terharu tapi malu, jadi hanya bisa tersipu sipu malu, kalau aku pandangi wajahnya dia cuman bisa nyengir.
Sebelum di makan akhirnya di poto dulu, dan aku makan deh dengan lahap nya, saat itu terus aja dia nge cengin aku……. rasanya aku pengen pergi keluar sendiri berdiam diri sejenak untuk menangis dan tertawa, tadinya aku dah merasa cukup karena aku punya sepasang sepatu baru, pengganti sepatu lama, eh aku malah di hantam dengan kejutan kejutan lucu yang mengharukan aku.
Jadi aku bisa bilang, hari itu aku hatiku tersenyum lagi…..
Dan diantara lukisan-lukisan bayang
yang kuhempaskan ke dasar jurang ingatan,
di tempat mana kumusnahkan ribuan kenangan
yang tak lagi ingin kusimpan,
lukisan tentangmu tak pernah lekang
meski kuendapkan sejuta keinginan untuk melupakan.
Kau, dengan wajah yang dulu kerap kulekatkan telapak tanganku
meresapi kelembutannya…
sorot matamu, di tatapan yang seringkali
kulabuhkan pandanganku…
senyummu, di bias saat kurebahkan resah dan gundah
menjadi kelegaan tak membuncah…
dan coklat kulitmu, dengan bulu-bulu halus padanya
sering kali jari-jemariku menari menyentuh-resapi perlahan
seakan waktu pun semerta berhenti…tak pernah sekalipun mampu kuenyahkan.
Ribuan kali jarum waktu berlari membenamkan segala tentang wajahmu,
kau masih saja ada disana…
abadi dan asri lestari. Tak sekalipun rindu terusik pergi.Diantara debu dan segala pernak pernik
yang berubah menjadi usang seiring waktu yang terbuang,
selembar lukisan tentangmu, hadir menghidupkan lagi
getar yang sempat kuendapkan dan melemah hampir mati.
Dulu dan hari ini tak pernah berbeda,
sesuatu mendekap erat dan mengikat bibir dan jariku
seketika aku kaku tak berdaya.
Bergetar tak terhingga. Aku tak mampu. Aku tak bisa.Kau satu lukisan yang tak pernah lekang, tak pernah mampu tuk terbuang…