2 hari yang lalu aku di undang seminar bersama grupnya Marks Plus, pembicara utamanya Bapak Hermawan Kartajaya dan Pak Irfan Sebagai pembicara ke 2 dari Country Manager nya cisco, topik pembicaraanya adalah “Creating the Unfair Advantage”, yang isinya sesuatu yang sangat baru dalam hidupku, perubahan pola fikirku mungkin terjadi disini, semula yang aku bilang seminar manajemen gini bakalan bikin aku ngantuk ngantuk, eh ternyata ngga, mataku melek sampe jam 10 malam.
mungkin dari dulu kita berfikir apa apa yang baik untuk kita adalah sesuatu yang “fair” ya khan ? nah sehingga dengan dengan sesuatu yang fair kita akan mendapat kan hasil yang fair juga ? dan itu adalah lumrah / alamiah, ya ngga.
tapi pernah ngga terfikir oleh kita, dengan menciptakan sesuatu kondisi persaingan yang “fair” namun akan berdampak “unfair ??” nah lo, dengan keadaan yang seperti ini memungkinkan kita untuk mengambil keuntungan yang lebih dari kondisi unfair ini.
salah satu contoh kasus:
cisco, pangsa pasar cisco di dunia ini dalam bidang nya ada 71% (tahun 2005) menurutmu apakah ini fair ? tentu saja ngga fair, karna 71% jika dilihat dalam 1 buah kue pie, itu adalah jumlah yang sangat banyak, membuat perusahaan lain akan sulit bersaing, ya ngga, tapi ini menguntungkan.
fikirkan lagi, apakah cisco memasang harga yang sangat rendah ??? sehingga bisa meraup pasar sebanyak itu ?? kita tau pasti, peralatan yang berbasis cisco itu bukan peralatan murahan kan, namun pembelinya di dunia ini banyak sekali.
seperi itulah kira kira yang disebut dengan menciptakan situasi yang “unfair”
dan kalau kita lihat ternyata sudah banyak perusahaan perusahaan yang membuat situasi unfair dalam bisnis nya, contoh, microsoft, Djisamsoe, Amild, CocaCola, McD, dll
dan hebatnya untuk menciptakan situasi unfair itu, mereka memiliki cara masing masing, misalnya saja Microsoft melakukanya dengan Research and Developmentnya, Amild, cocacola, mcD, dan lainya menciptakan situasi unfairnya dengan menciptakan brand mereka agar dikenal melalui media promosi.
berikut aku akan coba simpulkan apa yang aku dapat di seminarnya pak Hermawan itu:
Kenapa Kita Harus menciptakan situasi yang “unfair” dan mengambil keuntungan di dalamnya ?
jawabanya adalah karna kita akan tinggal di lingkungan sosial yang serba surplus nantinya,
kenapa demikian ?
Surplus society berarti nantinya kita akan hidup dalam serba mirip2, perusahaan yang mirip2, karyawan yang mirip2, latar belakang pendidikan yang mirip2, muncul dalam “ide” yang mirip2 juga, Harga yang mirip2, dan kualitas yang mirip2 juga.
coba perhatikan keadaan lingkungan pasti ini semua benar adanya, iya karna semuanya serba similiar, serba mirip, sementara customer / masyarakat selalu berkembang pola fikir nya, meningkatnya permintaan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Jadi…apa itu Unfair advantage ?
secara umum jika kita ingin sesuatu yang disebut dengan unfair advantage adalah dia harus, Unik, konsisten pada perbedaan produk atribut dan kemampuan pelayanan yang meningkat dari perusahaan yang akan memberikan nilai superior untuk periode waktu yang lama oleh customer.
*zzz cukup membingungkan….*
intinya, atribut pada unfair advantage itu terdiri dari
- unik
- sulit untuk di duplikasi
- selalu ada perbedaan
- selalu memiliki nilai relatif jika di bandingkan dengan kompetitor
- dan yang satu ini langka
- selalu memiliki Bekup oleh latar belakang yang kuat
- memiliki nilai
- selalu dapat survive
- bersifat ekspansible
- dinamis
- selalu berubah ubah tiap tahunya
- Berpotensi untuk disukai
jadi…jika kita ingin menciptakan unfair advantage, ya kita harus memenuhi semua atribut itu, kalau engga, bersiap siap aja kalau kita termasuk dalam golongan yang “similiar”
bagaimana kita bisa mengetahui kalau kita memiliki Unfair Advantage ?
caranya melalui 3 pertanyaan ini yang dipertanyakan pada kita…
- ada ngga yang mirip dengan kita ?
- mudah ngga menjadi orang seperti kita ?
- seberapa sulit untuk bermanuver dan menjadi seperti kita ?
kalau semua pertanyaan itu terjawab, kita jadi mengetahui skalabilitas kemampuan skill kita, apakah kita patut mendapatkan yang namanya “unfair” advantage itu.
lalu…kalau kita belum memilikinya, bagaimana cara membuatnya, membangunya dan menggunakanya ??
pertama tama, kita harus mengetahui, unfair advantage itu anggaplah seperti sebuah berlian yang berkilauan, sehingga kita memerlukan beberapa proses khusus untuk menjadikanya sebuah berlian, mulai dari menemukan, mengumpulkan dan memilah2, di rencanakan dan di lakukan.
sehingga dengan bahasa lain, untuk menemukan unfair advantage yang ada dalam diri kita kita harus :
- konsentrasi pada kelebihan kita
- manfaatkan semua yang ada di luar ( outsource )
- ciptakan batasan dari kompetitor lain yang membuat mereka tidak dapat membaca ide kita.
sehingga, lupakan semua kekurangan kita, yang harus kita lakukan adalah menggali potensi yang ada dalam diri kita, kalau kita memang lemah matematika, jangan paksakan untuk pintar matematika, begitulah kira kira.