Ngomongin masalalu, pastinya masalalu itu ada yang sedih ada yang menyenangkan, kalau yang sedih tentunya bikin kita jadi trauma, atau pun sikap kita selalu dibayang bayangi masalalu, dan pastinya juga, orang akan lebih mengingat masalalu yang pahit ketimbang masalalu yang menyenangkan……
Hmm ada sedikit pemikiran, bagaimana masalalu itu mau baik atau buruk, selalu mempengaruhi kehidupan kita, namun ada beberapa hal yang perlu kita takuti hidup dengan bayangan masalalu…
Membunuh Semangat
Mengingat, dan mengenang masalalu lalu kita bersedih atas kepahitan dan kegagalan di dalamnya itu adalah tindakan yang gila, jadi ngga orang gila aja yang membuat tindakan gila, orang normal justru banyak yang membuat tindakan gila, hebatnya lagi, mereka ngga menyadari akan sikapnya. Sikap seperti ini hanya akan membunuh semangat kita, meruntuhkan tekad hidup kita, dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
So ? Itu semua bener, cuman tetep aja manusia banyak yang bebal, dan lebih mementingkan rasa ketimbang melihat kedepan, lebih asyik terlena lena mengenang rasa pahit, membuatnya berjalan diam ditempat, ngga bergerak kemana mana, akhirnya ? dia ngga jadi apa apa……. boro boro punya mimpi, mungkin mimpi barunya malah melahirkan dendam…. itu makin gila…
Membunuh Masa Depan
Yeah, karena zaman sudah modern, banyak film film yang ceritanya bisa menceritakan kita dapat kembali ke masa lalu, membuat kita senang berdiam diri mengenang masalalu, jadi membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan membunuh masa depan, menyia nyiakan waktu yang sangat berharga, mengingat masalalu hanya akan membuat kita memudarkan mimpi, cita cita, impian, dan harapan.
Bagi orang yang mau berfikir…
Masalalu dapat di kendalikan oleh kita sendiri, fikiran kita sendiri, kita mampu kok menyimpan nya rapat rapat, tidak perlu di lupakan, namun kita tidak perlu dihantui olehnya, anggap saja kita menyimpan benda ke dalam sebuah tempat yang sangat gelap dan tidak ada sinar sedikitpun yang dapat memasuki ruang tersebut. Karena masalalu itu telah berlalu dan habis, selesai, kesedihan ngga akan mampu memperbaikinya kembali, kegundahan ngga akan mampu merubahnya menjadi terang, dan pastinya tidak akan mampu menghidupkan kembali yang memang sudah tidak ada.
Orang yang mau berfikir jernih, tau itu arah hidup… tidak akan pernah melihat bahkan sedikitpun menoleh ke belakang, karena angin berhembus selalu ke depan, air mengalir selalu ke depan, dan segala sesuatu kehidupan ini selalu bergerak ke depan, jadi itulah sunnahnya kehidupan…. esensi dasar sebuah kehidupan ada di depan bukan di belakang.
Jadi ?
Ga ada gunanya hidup dalam mimpi buruk masa lalu, dibayang bayangi masa lalu, emangnya kita bisa mengembalikan air sungai ke hulu ? atau mengembalikan matahari ke tempat dia terbit ? atau kembali ke perut ibu ? ngga kan ? jadi ya back to reality and face it, keterikatan kita dengan masa lalu hanya akan membakar emosi kita dan membawa kita kedalam kondisi yang sangat naif, ironis, memperihatinkan dan menakutkan.
Lebih baik..
Masalalu itu menjadi pelajaran, untuk meraih mimpi ke depan, bukan menjadi bahan bagaimana menyelesaikan masalalu itu sendiri, atau bahkan mencari jalan bagaimana agar kita terus terhubung dengan masa lalu, ketika suatu perkara itu habis dan selesai, maka selesai semuanya, ambil makna darinya menjadikanya pedang tajam untuk melibas masa depan…hehehehehe_…
_
Ringkasan dari salah satu bagian awal buku la Tahzan yang dah lama aku beli, cuman belum sempet aja ngebaca nya, jadi mungkin beberapa postingan kedepan isinya ringkasan dan pemikiran aku mengenai buku yang aku baca…